Senin, 11 November 2013
Fairy Tale Chapter 33 Epilogue
Author POV
5 Tahun kemudian
Gadis kecil berambut panjang bergelombang tengah berlari-lari di antara hamparan bunga di taman dunia peri.
Rambutnya menari indah tertiup angin seiring irama larinya.
" Mom, tolong Alara, Daddy terus mengejar Alara..." Gadis itu berteriak riang kepada Kiara yang duduk santai di pinggir taman sambil melihat anak dan suaminya bermain bersama.
Kiara tersenyum hangat dan melambaikan tangan pada gadis kecilnya.
Alden yang dari tadi mengejar Alara langsung meraihnya dan mencubitinya tanpa ampun. Mereka berdua berguling di antara hamparan bunga. Tertawa riang...
"Mom, apakah Alara akan jadi ratu seperti mommy?" Gadis kecil itu bergelayut manja kepada Kiara saat mereka sudah duduk bertiga di pinggir taman.
"Tidak sayang, ratu hanya muncul seribu tahun sekali." Kiara menjawab lembut.
"Jadi aku hanya akan menjadi pemegang kunci seperit daddy?" Alara memanyunkan bibirnya.
"Hey, apa maksudmu dengan 'hanya pemegang kunci' litle lady? Pemegang kunci juga merupakan pekerjaan penting." Alden berbicara dengan nada marah yang dibuat-buat.
Alara memutar bola matanya mendengar perkataan Alden. "Mom, kenapa mom lebih memilih daddy yang cerewet ini? Om Daniel lebih manis dan lembut kan?" Alara berkata spontan.
Kiara dan Alden langsung terdiam mendengar ucapan gadis kecil mereka.
"Upss, tante Filia sudah memperingatkanku untuk tidak mengungkit hal ini di depan mom dan dad." Alara terlihat salah tingkah dan langsung berlari menjauh dari orang tuanya.
Sepeninggalan putrinya, Kiara tersenyum geli dan bersandar manja di dada Alden.
"Sudah lama sekali sejak peperangan..." Kiara bergumam pelan.
Alden mengecup lembut kening Kiara. "Ya... Sekarang dunia kembali tenang dan bahagia. Semua berkat kamu, ratuku..."
"Dan juga dirimu..." Tambah Kiara.
" oh iya, bagaimana akhirnya kamu tahu mantra sihir tertinggi itu Kiara?"
"Sihir tertinggi adalah cinta, bahkan tanpa mantra pun, cinta mampu mengubah hal yang tak mungkin menjadi mungkin."
"hmmm, benar juga. Lalu mantra yang kamu ucapkan dulu itu? darimana kau dapatkan?"
"Entahlah, aku hanya mengucapkan apa yang ada di dalam hatiku."
"Jadi ratu Reyna benar, asal kau percaya, mantra itu akan muncul dengan sendirinya."
"Ya, seperti itu..."
Alden memandang kiara dalam.
"Kiara..."
"Ya?"
"Sudah saatnya Alara punya adik..." Alden mengedipkan sebelah matanya.
Dengan spontan Kiara melompat menjauh dari Alden. "Al...!!!"
Alden langsung tertawa terbahak-bahak melihat tingkah istrinya. "Kau ini, Kita sudah lima tahun menikah tapi masih saja malu-malu seperti itu."
Di sudut lain di dunia peri
Caith dan Veon sedang mengunjungi makam ibunya.
Kedunya menggandeng tangan gadis masing-masing.
Ya, mereka berdua sudah menemukan jodohnya.
Peri dengan sayap yang sama dengan mereka.
"Ibu... Restuilah hubungan kami..." Caith berkata ringan.
"Restui kami juga ibu, lihat kekasihku, dia cantik kan..." Veon juga tak mau kalah dengan kakaknya.
Dan mereka berempat tertawa senang, mereka sudah berencana akan menikah bersamaan.
Di dunia Iblis
Filia dengan kecepatan tinggi menyeret Elden untuk masuk ke dalam istana
"Kakak,,!! Berhentilah merayu gadis-gadis murahan itu. Kau benar-benar memalukan."
"Apa salahnya? Mereka cantik dan seksi..." Elden menjawab cuek."
"Berhenti dan menikahlah. Sekarang kau sudah punya keponakan jadi jaga sikapmu! Aku tidak mau Alara terkena pengaruh buruk darimu!"
Elden dengan gemas mencubit kedua pipi Filia. "Dasar cerewet!!! hahaha.."
Dan dengan tertawa keras dia berlari meninggalkan Filia yang sebal setengah mati.
Di dunia manusia...
Sarah Vina dan Vani duduk bertiga di bangku taman universitas tempat mereka belajar.
Ini tahun terakhir mereka menuntut ilmu.
"Sudah lima tahun tapi aku masih belum punya keberanian untuk menemui Kiara..." Sarah tertunduk murung.
"Kiara sudah memaafkanmu Sa, Minggu lalu dia berkunjung bersama Alara dan Alden. Dia juga ingin menemuimu tapi kami bilang kamu masih belum siap bertemu dengannya." Sahut Vani.
"Aku benar-benar tidak pantas menjadi sahabatnya. Aku malu dan juga sangat menyesal..."
"Sudahah Sa, maafkan dirimu sendiri. Kiara sudah lama memaafkanmu." Vina ikut menimpali.
Sarah tersenyum tipis. "Akan ku coba..."
"Gitu donk...!!" Vina dan Vani tertawa lepas mendengar jawaban Sarah.
Tak jauh dari sana, Daniel sedang termenung sendirian...
"Kiara... Aku masih mencintaimu dan tidak tahu bagaimana caranya melupakanmu..."
Senyum tipis terkembang di bibirnya.
"Teruslah berbahagia. Aku juga akan menemukan bahagiaku... kelak..."
Dan tawa akan terus ada
besok,.. lusa,.. atau 50 tahun lagi...
hanya akan ada kebahagiaan di muka bumi.
Kedamaian antar dunia yang akan tetap terjaga selama sang ratu masih ada...
Cinta adalah kekuatan paling dahsyat yang ada di muka bumi.....
- Kiara_Queen of the tree world -
====The End===
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar