Minggu, 23 Desember 2012

love story part V

lagi
hatiku yang sudah terluka kini tercabik lagi
kenapa aku harus melihatmu seperti itu
dan parahnya lagi, aku tak mampu mengalihkan pandanganku darimu
kau menggandeng mesra tangan seorang gadis
kau memperlakukannya dengan sangat lembut, pandanganmu senyumanmu semuanya, sangat lembut
ya, itu perlakuanmu padaku... dulu
apa dia kekasih barumu?
rasanya menyakitkan menyaksikan pemandangan seperti itu
tapi tetap...
aku tak mampu mengalihkan pandanganku darimu
pertahananku runtuh
aku mulai menangis,
memalukan,, aku menangis di tempat umum
ini cafe, tempat makan bukan tempat menangis
tapi aku tak bisa menghentikan tangisku

dan yang ku takutkan terjadi
kau melihatku
kau berpamitan pada gadismu dan berjalan menghampiriku
cepat cepat ku hapus tangisku
tapi aku yakin kau tau aku baru menangis
"kau sendirian?" sapamu ramah
aku hanya membalas dengan senyum dan anggukan kecil
"apa kau baru menangis?" tanyamu lagi
"apa dia kekasih barumu?" tanyaku tanpa menjawab pertanyaanmu
"apa itu yang membuatmu menangis?" tebakmu tanpa menjawab tanyaku
hening beberapa saat,, kita hanya saling menatap

"bukankah dulu kau yang meyakinkan ku bahwa suatu hari nanti pasti ada bahagia lain untuk kita? sekarang aku sudah menemukan bahagia itu." katamu menjawab pertanyaanku
"secepat itukah?" tanyaku.
"cinta kita begitu kuat bagaimana mungkin kau bisa mengganti posisiku dengan gadis lain secepat ini? aku saja masih menangisi cinta kita setiap malam bagaimana mungkin kau sudah tertawa bersama gadis lain?"
"ada apa denganmu?" tanyamu
"apa kau berharap aku akan bersedih selamanya karena perpisahan kita? apa kau berharap aku akan selamanya menantimu kembali ke dalam hidupku? atau kau berharap selamanya aku akan mencintaimu seperti dulu?"
aku hanya diam menatapmu
"tidak bisa begitu" lanjutmu
"aku memang pernah terpuruk, menangis juga pernah, tapi hanya sementara. kenyataannya kita sudah berpisah. kau juga tau kita tak mungkin kembali kan? jadi aku harus berhenti mencintaimu. hidup berjalan terus kan? kisah kita sekarang hanyalah kenangan, masa lalu. dan kita tak bisa hidup di dalam kenangan. seindah apapun kenangan itu."
"kau benar." jawabku lirih diantara isak tangisku
"tapi tetap saja rasanya menyakitkan." lanjutku
"dengarkan aku." katamu
"sekuat apapun cinta kita, sekarang sudah berakhir, jadi kita harus saling melepaskan, jangan dirasakan lagi, karena sekarang yang tersisa hanyalah rasa sakit yang menyiksa, benar kan? berjalanlah, bahagia lain sudah menantimu."

aku tersenyum mendengar ucapanmu
kaupun ikut tersenyum
"nanti, jika kita bertemu lagi, aku ingin kau sudah menemukan bahagiamu, jangan menangisi kisah kita lagi."
aku menangguk pelan
kau pamit dan kembali pada gadismu
gadismu tak terlihat marah atau cemburu
dia terlihat begitu pengertian
kalian terlihat benar benar bahagia

kau benar
aku harus berjalan lagi
sebisa ku melupakan "kita" yang begitu kuat mengcengkeram hatiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar